The donasi online Diaries

Kita harus akui, sebagaimana kita ada sekarang dengan segala yang kita miliki; semuanya adalah berkat pemberian Tuhan. Jika mau dihitung, sungguh sangat banyak berkat Tuhan yang telah kita terima bukan? Bahkan, banyak pula berkat-berkat yang tidak bisa diukur secara jasmani, terutama berkat pemeliharaan dan anugerah keselamatanNya. Oleh sebab itu, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mau berbagi atau menjadi saluran berkat buat orang lain, baik dalam pemberian yang bersifat materi maupun pemberian yang bersifat spiritual.

Dr. Graham menambahkan, “Tak ada satu pun yang dapat lebih cepat membuat kita menjadi orang yang pahit hati, mementingkan diri sendiri, dan tidak puas, selain hati yang tidak bersyukur. Dan tidak ada yang lebih sanggup memulihkan kepuasan dan sukacita akan keselamatan kita selain roh yang tulus untuk mengucap syukur.”

Hal utama yang harus menjadi bekal kita tentu ilmu tentang sedekah tersebut. Karena apapun itu, amal tanpa disertai ilmu maka akan salah nantinya, entah dalam langkah-langkahnya, atau dalam niat dan prakteknya.

Maka dari itu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menganjurkan kita untuk bersedekah dan berinfaq kepada orang yang membutuhkan. Karena hakikatnya, hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai orang-orang yang sudah berkecukupan.

Sistem ini hidup dalam keseharian kita. Ia dapat menyalurkan manfaat dari berbagai dimensi. Mulai dari orang kaya kepada orang miskin, orang kuat untuk orang yang lemah, dan orang yang mampu untuk orang yang membutuhkan pertolongan.

Jadi, Tuhan memberkati kita supaya kita menjadi berkat bagi orang lain. Prinsip ini sudah Tuhan perkenalkan sejak Perjanjian Lama, saat Abram (Abraham) dipanggil Tuhan untuk pergi ke negeri yang akan ditunjukkanNya. Ia berjanji: Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu apa kunci untuk menerima berkat dari tuhan masyhur; dan engkau akan menjadi berkat

Sholawat dan salam juga kita curahkan ke Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, keluarga dan sahabatnya. Pada kesempatan ini saya akan memberikan ceramah singkat tentang sedekah.

Saya bertanya-tanya apa yang Allah pikirkan mengenai cara kita bernyanyi di gereja. Yang saya maksudkan bukan mengenai kualitas suara, melainkan ketulusan ucapan kita.

Tentu ini hal yang seharusnya tidak terjadi pada diri seorang muslim yang baik, Sehingga perlu kiranya kita ketahui apa saja yang harus dilakukan agar kita bisa melakukan amal tersebut, dalam pembahasan kali ini, akan lebih menyangkut tentang sedekah.

Prinsip kedua orang Kristen untuk hidup menjadi berkat bagi sesama adalah melalui aspek pikiran yang positif. Dalam hal ini, seseorang yang takut akan Tuhan memberikan aura pikiran positif atau semangat baru bagi orang lain, berdasarkan pemahaman Alkitab yang dipahaminya.

Tentunya situasi “kehabisan anggur” akan mempermalukan keluarga yang menyelenggarakan pesta di mata para tamu.

Mereka suka berada di dekat kita. Sebaliknya bagi yang menolak Tuhan, kesaksian kita dianggap sampah "berbau busuk". Perlu dihindari. Tidak heran jika ada orang yang membenci kita hanya karena kita beriman pada Kristus. Jika itu terjadi, jangan lepaskan cara hidup kristiani hanya supaya disukai semua orang. Paulus meminta kita tetap berbicara "sebagaimana mestinya" (ayat 17).

Kata Yunani yang digunakan untuk istilah keselamatan adalah Soteria yang merupakan terjemahan dari kata Ibrani Yasha dimana kata tersebut mengandung arti pembebasan dan penyelamatan dari kesukaran, penderitaan, kesakitan dan ikatan, juga di dalamnya terkandung makna pemeliharaan, keamanan dan keutuhan.

Islam bangkit dan luas karena mengajarkan sifat tolong menolong. Maka dari itu, mari kita bersedekah dan menyalurkan sebagian harta kita untuk mereka yang membutuhkan. Sesungguhnya, harta yang kita miliki adalah titipan dari Allah Subhanahu wa Ta'aalaa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *